Postingan

Nyoret-Nyoret

Di antara Doa

Dengan perasaan menggebu-gebu, mereka berlarian memasuki pondok tempat kami saling menuntut ilmu. Pondok itu biasanya digunakan untuk teman-teman sekomplekku belajar mengaji. Aku terdiam, masih menatap mereka yang tersenyum senang tatkala seorang perempuan berjilbab panjang duduk dengan anggun di hadapan mereka. "Assallamualaykum warrahmatullahi wabarakatuh." Suaranya lembut, menerpa gendang telinga dengan kedamaian. Siapa saja akan merasakan ketenangan di hatinya ketika mendengar suara perempuan itu. Aku tidak tahu, apa yang kulakukan di sini. Menatap mereka dari kejauhan hanya karena ibu yang menyuruh. Aku masih menatap mereka dalam diam, mendengar setiap lantunan Al-Qur'an yang keluar. Tatkala sholawat berkumandang, aku terdiam. Lagi-lagi merasakan gemetar di sudut terkecil yang aku rasakan. Ibu selalu menyuruhku untuk belajar mengaji, belajar ini dan itu namun lagi-lagi aku mengabaikannya. Aku tidak tahu, belenggu apa yang membuat diriku enggan untuk bel

Bunga di Keranda

Bau dupa menyengat pertanda ia mulai menghiasi udara Lalu sebuah cerita kelam mulai terbuka dengan sendirinya Seakan mempertontonkan, bagaimana bunga bertabur tak berdahaga Sebuah cerita diungkapkan pada lembaran bait-bait tak bersahaja             Kerontang nyawanya pertanda bunga di keranda mulai bertaburan             Saksi bisu insan yang dipanggil oleh Tuhan             Sebab kita tak tahu, kapan penjemputan Sang Kematian             Malaikatpun tak tahu, kapan ia akan mendatangi             Jiwa yang mulai gemetaran M enangis seakan tak rela, nyawa mulai berjatuhan Dengan tonggak semangat, mencoba meraih kemenangan Namun upaya dan daya mulai tak terelakan Mereka seakan buta akan sebuah kedamaian Denpasar

Kawan Marilah

Kutahu…                                          Kadang hati ini mati karena dunia yang menyelimuti Bahkan tak mengingat, jika waktu bisa berhenti Seolah-olah kita ini akan hidup abadi Bukanlah diri pasti akan kembali             Kawan…             Ingatkah saat dunia hanyalah sebuah fatamorgana             Yang bisa menyesatkan siapa saja             Pada yang tua apalagi yang muda             Bukankah kita perlu, berjalan pada perintah-Nya Kawan… Marilah kembali pada yang dicintai Jalan kebaikan yang senantiasa dilindungi Bukan kemungkaran yang Allah benci             Sebab kematian bisa menghampiri             Siapa saja yang Allah kehendaki Denpasar

Perempuan yang Kesepian

                                                           Suatu ketika, aku menghabiskan seluruh waktu 8 jam hanya membaca buku. Kadang kala terasa membosankan ketika sekadar bersenang-senang, jalan-jalan bareng teman lalu tertawa bersama di sepanjang perjalanan. Well, aku bukan tipe perempuan yang suka hang out apalagi shopping hanya untuk menyegarkan mata. Menjadi seorang yang ramah dengan sebuah kamar, membuat diri ini selalu dijuluki perempuan kuper (kurang pergaulan) . Pagi hingga sore kerja ,lalu malamnya lanjut kuliah. Duduk di dalam kelas, membuka handphone, membaca cerita di wattpad atau membaca novel yang kubawa. Selalu seperti itu, atau terkadang jika mood sudah membaik, diri ini mulai bergaul dengan teman-teman, mengobrol, tertawa, bahkan bertingkah konyol sampai-sampai mereka beranggapan bahwa aku orang yang aneh. Tidak heran, karena nyatanya terkadang aku juga tidak mengerti dengan diriku sendiri yang melewati batas bercandanya. Di satu sisi bisa menjadi l

Ramadhan di Depan Mata

Assallamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Berbicara tentang ramadhan, pasti akan ada banyak hal yang kita rindukan. Salah satunya yaitu bisa teraweh di masjid, tadarus Al-Qur'an, buka bersama, bahkan melakukan banyak hal kebaikan untuk dijalankan saat hari suci ini telah tiba. Nah, aku ingin membagikan sedikit tulisan mengenai hal apa saja yang bisa kita lakukan saat ramadhan nanti atau target tertentu untuk dijalankan di ramadhan nanti. Guys... pentingnya membuat target ibadah di bulan suci ramadhan, adalah hal yang perlu dilakukan oleh sebagian orang. Tidak semua memiliki target, namun tidak ada salahnya jika kamu ingin membuatnya, agar apa yang kamu lakukan bisa terjalankan secara teratur.   Simak yuk, apa saja sih yang bisa kita targetkan selama ramadhan. 1.      Target Tilawah Satu Juz Sehari . Bagi teman-teman yang selama ini belum mampu satu juz sehari, bisa dicoba saat ramadhan. Contoh hitungannya, kamu bisa mengaji 2 lembar

Bayang-Bayang

↞↠ Seperti biasa, rapat harian bersama teman-teman satu organisasi berakhir pada pukul 11.30 WIB, terlalu malam untuk diriku sebagai perempuan. Namun bagaimana mau dikata, jika rapat itu bisa memakan waktu yang panjang. "Kamu nggak apa-apa pulang sendirian?" Aldo, teman sekelas menatap diriku khawatir. "Nggak apa, santai aja. Aku sudah terbiasa pulang jam segini dan sendirian." Mengambil jam kuliah malam, membuat diriku jelas harus terbiasa dengan perjalanan malam. Ketika kelas selesai pukul 21.30 WIB, aku tidak masalah namun karena teman satu organisasi mengadakan rapat, maka aku harus mengikutinya. Tidak masalah karena itu untuk menambah pengalaman serta wawasan. Aku segera berjalan ke arah parkiran gedung fakultas yang terletak cukup jauh. Dan konon katanya, pohon beringin yang terletak tidak jauh dari parkiran adalah tempat ter-angker yang pernah ada. Namun aku tidak peduli, karena jelas nyatanya 'mereka' selalu ada untuk mengi

Nasi Goreng Emak

Sebagai pembuka. Ada salam rindu untuk ibu yang jauh, dari seorang anak yang tengah mengenyam lara di pertigaan benua . ⇼ Kata bapak, dua hari yang lalu emak sempat pulang lantaran ingin memasakkan nasi goreng kesukaannya. Aku terdiam memikirkan emak yang tak sempat menyapa diriku. Padahal siapapun akan merasa aneh, bahwa sesungguhnya aku sedang duduk termenung di dalam kamar. Memikirkan hasil penjualan hari ini yang tidak mengalami peningkatan, berbeda dari kemarin. Aku tidak kecewa, karena rezeki siapapun telah diatur sedemikian baiknya oleh Sang Pencipta. Salah satu tugasku juga untuk bias lebih berusaha, berdoa dan tawakal kepada-Nya. Bagaimanapun, aku tetap harus memikirkan hal ini, karena ada tulang punggung yang bekerja di tokoku untuk menghidupi keluarganya. Lupakan itu semua terlebih dahulu. Mari kembali fokus pada permasalahan utama, ini mengenai nasi goreng yang begitu dirindukan oleh bapak. Aku kembali berjalan pelan, tak ingin mengganggu bapak yang sedang duduk